ada apa dengan perutmu wahai bumiku
kenapa engkau muntahkan
kenapa engkau menggeliat
kenapa engkalu hancurkan
maafkan aku sebagai pendudukmu
aku terlalu mempermainkanmu
aku leleh dengan ajaran di sekelilingku
seorang yang berdosa dan bernyawa
lelah aku melihatmu duhai manusia
cukup sabar aku dengan ulahmu
setiap hari aku dinjak di bakar
tanpa engkau rawat aku akan marah
hentikan hentikan wahai manusia
aku lelah aku muak denganmu
jangan kau anggap sederhana diriku ini
aku akan menggeliat sampai kau sadar
03 September, 2009
Langganan:
Postingan (Atom)