08 Agustus, 2009

Sang bintang masih ragu



Di sebuah perkampunag yg nyaman nan indah hiduplah seorang Gadis muda sebut saja ida namanya ida terlahir dari keluarga berada yang sehari harinya hanya sekolah mengaji dan membantu orang tua nya ida gadis desa yg lugu dan pandai bergaul saat usia mulai menginjak dewasa ida mulai belajar menghias diri tapi dari sorot matanya ida tetaplah ida seorang gadis lugu dan seorang kembang desa

Saat aku pertama kali mengenalnya ida sangatlah santun dlm bahasanya dan ida sangat sopan dalam menyambutku dlm perkenalan nya maklumlah karna aku tamu yg mengisi acara dalam bulan romadhon perhatianku sangat tertuju sekali pada ida di samping cantik dan manis ida terkenal seorang yg sangat pintar selang beberapa hari dalam acara aku semakin akrab dengan ida aku mulai menyukai ida sepintas ida kayaknya juga menyukai aku seorang Guru yg di tugaskan mengisi acara bulan romadhon

Suatu ketika aku bilang sama ida kalau aku menyukai dirinya tapi tanpa jawaban yang pasti ida tersenyum malu tanpa kata yg terucap dari bibirnya, matanya nya berkaca kaca bibirnya serasa gemetar seakan mengucapkan sesuatu tapi tak mampu untuk di ucapkan saa itu aku melupakan apa yg aku ucapkan karna aku seorang tamu yg hanya singgah dlm bulan romadhon untuk mengisi acara nya

Hari demi hari ucapan ku yg pernah terucap aku ucapkan lagi kalau aku ingin menyintai ida tapi dg senyum dan gayanya yg manja ida berucap dengan lirihnya aku malu..... apakah iya engkau mencintai aku sedangkan aku gadis desa yg tidak tau apa apa ..........heh serentak aku kaget mendengar ucapannya yang meng iyakan tapi masih meragukan buat aku ahirnya aku mengalihkan sebuah pembicaran yg aku mulai tentang cinta......

Pada hari ketujuh aku di undang oleh ayah ida untuk berbuka puasa bersama karna pada hari ke 7 adalah hari terahir aku di tugaskan di sebuah desa dg padat penduduknya itu lalu aida mendatangiku untuk mengajak kerumahnya saat itu jam 18.oo dan aku menghampiri ida sambil berkata oyo berangkat. hatiku gemetar terasa detak jantung serasa mau copot ada apa gerangangan mengundangku harap harap cemas aku setelah sampai di rumah ida aku di suruh masuk di ruang keluarga oleh orang tuanya.

Aku duduk di sofa yang saya rasa sangat mewah saat itu lalau aku ditanya apakah anak gak mau menikah/berkeluarga sentak aku kaget lalu aku tersenyum malu.....iya pak keinginan selalu ada tapi aku terasa bingung untuk menjawabnya. lalu sang bapak bertanya lagi apa sudah punya pasangan nak......?? semakin malu aku untuk menjawabnya ach bapk ini ..........alhamdulillah saat kita berbicara lalu ibu duduk di sampingku agak tenang hatiku untuk menjawabnya.

Sebetulnya aku ada kemauan ke arah yg bapak maksud tapi ......?? kenapa...?? lanjut bapak ida kok gak mau berumah tangga.....?? Eh ternyata tak disangka ida keluar dari kamar lalu sambil melirikku dg senyum yg khas nya ...?? lalu ibu dan bapak tadi memberi isyarat agar ida duduk sambil ngobrol bersama.semakin tak terasa pembicaraan para insan manusia ahirnya aku alihkan pembicaraan tentang agama lalu si ibu kembali bertanya tentang aku kalau ananda mau berumah tngga biar ibu yg carikan syukur kalau ananda mau sama ida........ALLAH HUAKBAR serentak aku semakin malu dan gemetar

Ternyata do'a Ku di kabulkan oleh ALLAH...... Rabbi kalau ini pertanda baik untukku berilah ridhomu aku lirih berkata dalam hati sambil menghela nafas panjang aku menjawab dg pelan dan sangat malu pantaskah aku mendapatkan ida sedangkan aku hanya seorang anak yg tidak tau apa...eh.....anak ini..... merendah sahut bapaknya ......sambil melihatku lalu aku terdiam sejenak selang beberapa menit aku meng iyaka semua tawaran nya dengan senang hati aku mulai santai dalam berbicara sambil menuggu adzan magrib aku melirik ida yg tertunduk malu tanpa terasa adzan sudah berkumandang lalu aku beserta ibu,bapak dan ida ta'jil bersama dan sholat berjemaah di rumahnya ida

Selang keberankatanku pulang di sore hari aku di suruh mampir lagi oleh ida kerumah bapaknya tanpa rasa malu orang tuanya menyalami aku lalu memberiku sebuah amplop yg berisi uang lalu ibu bapak nya beserta ida mengantarku ke sebuah terminnal dan di dalam mobil mereka berkata kapan nak.... mau kerumah kami aku menunggumu dan meneruskan pembicaraan yg kemarin sore...........lalu aku mengataknan insyaALLAH dalam waktu dekat ananda akan kerumah ibu.......

Tetesan demi tetesan air mata tak terasa seakan aku meluapkan kegembiraanku dan keluarga dari ida berkaca kaca matanya melihatku sambil menatap mataku lalu aku pamit dan sungkem sama bapak ibu yg telah mengantarku ke sebuah terminal.takterlupakan ida yg di samping ku menangis sambil melihatku lalu mengucapkan selamat jalan.......insyaALLAH akan berjumpa lagi aku lambaikan tangan tanda perpisahanKu dg keluara ida teriak padaku tanpa malu selamat jalan duhai abangKu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Thanks For Your Visited... Thanks For Your Visited... Thanks For Your Visited... Thanks For Your Visited... Thanks For Your Visited... Thanks For Your Visited... Thanks For Your Visited... Thanks For Your Visited...Thanks For Your Visited...